JAKARTA - Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didesak untuk bertindak menertibkan industri keuangan nakal.
Desakan itu disampaikan koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi. Jubir presiden era Gus Dur itu mengaku mengalami sendiri perlakuan tidak adil dari BCA Finance. Baru dua bulan lebih sehari terlambat menyicil, BCA Finance langsung mengirim dua debt collector dari perusahaan penagih utang Markus Atoea & Rekan, yang diberi kuasa untuk merampas kendaraan (Avanza) di mana saja berada.
“Kita semua tahu, perekonomian nasional di bawah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengalami depresi hebat. Tapi rakyat terdampak, yang kemudian mengalami masalah dalam menjalani kewajiban (menyicil pinjaman). Oleh BCA Finance bukannya ditolong, malah didorong ke mulut buaya untuk dicaplok,” ujar Adhie kepada Sindonews, Senin (3/2/2015).
“Lebih gila lagi BCA Finance tidak mau menerima pembayaran untuk penyelesaiaan cicilan kalau konsumen belum memenuhi permintaan jutaan rupiah debt collector yang katanya untuk biaya penanganan. Jadi orang yang sudah terperosok dalam kesulitan ekonomi, oleh BCA Finance disodorkan kepada para buaya untuk dicaplok!” lanjutnya.