Dilansir dari keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (23/4/2015), tren realisasi investasi China di Indonesia semakin meningkat dari USD297 juta tahun 2013, menjadi USD800 juta tahun 2014. Pada triwulan IV-2014, realisasi investasi China sebesar USD471 juta yang membuat negara tersebut berada pada posisi 4 terbesar investor di Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani, berharap investor China dapat semakin banyak masuk ke Indonesia. Mengingat tren yang ada selama ini cukup positif bagi Indonesia.
"Dalam lima tahun terakhir, sektor terbesar investasi Tiongkok di Indonesia adalah sektor utilitas yaitu listrik, air, dan gas yang mencakup 23 persen, selanjutnya di sektor pertambangan 21 persen dan industri logam 16 persen," kata Franky.
Untuk mendukung komitmen Pemerintah mendorong investasi di luar Jawa, Franky menggarisbawahi Pemerintah sedang mengembangkan dan menciptakan pusat pertumbuhan di seluruh Indonesia. Empat free trade zones, diakuinya telah dikembangkan di Sabang, Batam, Bintan, dan Karimun lengkap dengan bandara, pelabuhan, jalan tol dan kawasan industri.
Franky juga menuturkan, pihaknya komitmen untuk memfasilitasi investor China baik yang telah berinvestasi maupun yang baru berencana melakukan hal tersebut di Indonesia.
"BKPM dan Kedubes Indonesia di Beijing siap dan dengan senang hati membantu para investor Tiongkok untuk meningkatkan investasi di Indonesia," tutup dia.
(Rizkie Fauzian)