"Para konsumen kebanyakan malas mampir untuk makan karena trotoar sedang direnovasi sehingga terlihat agak kotor dan berdebu mengurangi selera makan," kata Siti salah seorang pedagang nasi padang di tempat itu, Selasa (21/7/2015).
Dia menjelaskan, keadaan tersebut terjadi sejak beberapa bulan yang lalu, sejak Pemkab Badung membuat program perbaikan trotoar di sepanjang jalan di Nusa Dua dan Jimbaran. Akibatnya, omzetnya pun merosot menjadi Rp400-Rp900 ribu dari Rp1-Rp1,5 juta dalam sehari.
"Kadang kalau lagi sepi, omzet saya bisa turun sampai 70 persen atau hanya mendapatkan untung bersih Rp300 sampai Rp500 ribu saja," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi penurunan jumlah omzet, dia pun mengurangi jumlah dan porsi dari menu masakan yang dimasak setiap hari. "Dulu bisa memasak berbagai jenis masakan padang sampai 15 jenis, tetapi sekarang paling banyak hanya tujuh sampai delapan jenis saja, porsinya juga dikurangi," ujarnya.
"Masakan padang paling banyak menggunakan daging ayam dan daging sapi. Saya makin bingung karena daging ayam sekarang mencapai Rp30 ribu per kilogram, sementara daging sapi mencapai Rp90 ribu per kilogram," keluhnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)