Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak Gejolak Geopolitik, Bitcoin dan Ethereum Kompak Cetak Rekor!

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 07 Juni 2017 |16:30 WIB
Banyak Gejolak Geopolitik, Bitcoin dan Ethereum Kompak Cetak Rekor!
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Krisis ekonomi pada 2009 membuat gejolak pada nilai tukar mata uang di seluruh dunia menjadi tidak stabil. Pasalnya, banyak perbankan mengalami banyak gagal bayar utang dan kredit macet yang menumpuk.

Oleh karena itu, Satoshi Nakamoto pun mencetuskan ide bitcoin, sebuah mata uang digital (cryptocurrencies) yang siapa saja boleh menggunakannya tanpa perlu mengungkapkan identitas asli (anonim) dan tanpa perlu kontrol dari otoritas semacam bank sentral. Bitcoin pun baru diimplementasikan pada 2013.

Berbeda dengan mata uang pada umumnya yang penerbitan dan peredarannya diatur bank sentral dan negara, bitcoin didapatkan dengan memecahkan angka-angka matematis (algoritma) atau komputasi. Dengan menggunakan hardware dan software khusus, bitcoin diperoleh dalam proses mining atau menambang (menggantikan istilah komputasi).

Karena hadir secara digital dan ditransaksikan secara online, bukan berarti bitcoin tidak memiliki nilai tukar. Bitcoin bisa ditukarkan ke mata uang yang selama ini umum digunakan masyarakat. Penukarannya diwadahi website Bitcoin exchange. Dibuka dengan harga USD84,1 pada 2013, nilai tukar terakhir bitcoin terhadap dolar telah menyentuh angka USD2.216,20.

Belakangan, gejolak di berbagai negara pun membuat Bitcoin melonjak ke rekor baru di atas USD2.800. Bitcoin akhirnya menembus US2,799, dengan kripto yang mencapai puncaknya di USD2.854,40 dengan keuntungan lebih dari 4%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement