JAKARTA - Bila pembongkaran kapal batu bara PLTU Tanjung Jati B berjalan mulus, maka pemadaman listrik bergilir akan ditiadakan.
Namun, kepastiannya akan ditentukan Minggu (24/2/2008) sore, sesuai target yang ditetapkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
"Kalau semua beres, mudah-mudahan tidak ada pemadaman lagi untuk minggu depan," ujar General Manager Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali Muljo Adji, kepada okezone, di Jakarta, Sabtu(23/1/2008).
Ketika ditanya mengenai kerugian yang diderita PLN akibat pemadaman listrik se-Jawa-Bali sejak Rabu 20 Februai kemarin, Muljo belum bisa memastikannya. Menurutnya, saat ini yang terpenting bisa menuntaskan pemadaman bergilir. "Tugas kita kan hanya menyalakan, bukan memadamkan," tegas Muljo.
Dijelaskannya, pemadaman bergilir yang terjadi selama beberapa hari kemarin bertujuan untuk mengurangi beban listrik. Pada hari kerja beban listrik dikurangi hingga 15.300 megawatt (MW). Sedangkan untuk Sabtu-Minggu, karena beban rendah maka pengurangan hanya sekira 14.500 MW.
Seperti diketahui, PLN memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di Pulau Jawa dan Bali akibat kapal pengangkut energi utama yakni batu bara tidak dapat bersandar di pelabuhan Jepara.
Akibatnya, salah satu mesin pembangkit listrik tidak bisa dioperasikan, karena suplai listrik hanya tersedia 250 MW.
PLTU Tanjung Jati memilliki dua unit pembangkit, masing-masing berkapasitas 660 megawatt (MW), sehingga totalnya 1.320 MW. PLTU ini menyuplai seluruh listrik di Pulau Jawa dan Bali. PLTU ini merupakan sentra saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) 500 kilo volt (KV).
(Rani Hardjanti)