JAKARTA - Nilai tukar rupiah berhasil berhasil ditutup menguat tipis Rp9.380 per USD. Aksi beli rupiah oleh pelaku pasar mengakibatkan mata uang Indonesia naik. Namun kenaikannya tidak besar, karena pelaku agak hati-hati masuk pasar.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs tengah rupiah pada Rabu (27/1/2010) ditutup di level Rp9.380 per USD, menguat tipis jika dibandingkan dengan perdagangan pagi tadi yang sempat berada di Rp9.385 per USD. Sementara itu, kurs jual rupiah hari ini berada di level Rp9.427 dan kurs beli di Rp9.333 per USD.
Seperti dilansir dari Valbury Securities, USD dan yen menguat di sesi perdagangan kemarin, setelah China melaksanakan rancangan kenaikan pada cadangan pada beberapa bank, memaksa investor menutup perdagangan yang didanai dengan kedua mata uang tersebut.
Berita dari China tersebut menekan bursa saham global ditengan kekhawatiran bahwa China akan mengambil langkah lebih lanjut untuk meredam pertumbuhan eknomi yang marak, dan hal ini akan berpengaruh kepada melemahnya kepercayaan investor akan pemulihan ekonomi global.
Di awal sesi perdagangan di New York, indeks dolar futures naik 0,5 persen ke level 78,596. Bank sentral China mengharuskan bank-bank menaikkan rasio cadangan mereka sebagai implementasi dari perubahan tersebut di atas. USD turun 0,7 persen di level 89,63 yen per USD sebelumnya menyentuh level terendah lebih dari satu bulan 89,39.
Sebelumnya penguatan, yen tertahan setelah Standard & Poor’s memangkas prospek tingkat utang Jepang menjadi negatif dari stabil. Namun yen secara cepat pulih ditengah pandangan bahwa hanya sebagian kecil saja dari Japan government bonds yang diperdagangkan di luar Jepang. USD mencatat level tertinggi atas euro setelah index home prices turun lebih rendah dari forecast yang menekan risk appetite.
(Candra Setya Santoso)