JAKARTA - PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) bakal mengembangkan proyek Setiabudi Rasuna di Setia Budi, Kuningan, Jakarta. Untuk tahap awal, perseroan bakal mengalokasikan dana sebesar Rp109,46 miliar.
Demikian diungkapkan oleh Presiden Direktur Jefri Darmadi dalam keterbukaan informasi, di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/7/2010).
Untuk itu, perseroan bakal melakukan kerja sama perencanaan, pengawasan, pembangunan, dan pemasaran unit apartemen di atas tanah milik PT Rasuna Setiabudi Raua (RSR) yang merupakan pihak yang terafiliasi dengan perseroan.
Sebelum mengembangkan kawasan tersebut, perseroan bakal melakukan pembelian tanah dari RSR seluas 2.430 m2 senilai Rp30,13 miliar. Selain itu, perseroan bakal mengembangkan tanah milik RSR seluas 17.345 m2 dengan nilai Rp215,08 miliar.
"Perseroan wajib membangun dan memsarkan proyek Setiabudi Rasuna dalam jangka waktu tujuh tahu terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerja sama dan jangka waktu tersebut dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama," jelasnya.
Bilamana kerja sama telah berakhir, maka seluruh sisa apartemen yang beum terjual akan dibagikan secara proporsional terhadap biaya investasi perseroan dalam rangka pembangunan proyek Setiabudi Rasuna dan nilai tanah yang diserahan oleh RSR.
Dia menjelaskan, jika biaya sebesar Rp109,46 miliar tersebut akan dipergunakan sebesar Rp30,13 miliar untuk membeli tanah dari RSR. Serta, Rp79,32 miliar merupakan biaya dana operasional perencanaan dan pembangunan apartemen sebelum penjualan unit yang wajib disediakan perseroan.
"Dana untuk membiayai proyek Setiabudi Rasuna ini berasal dari plafond pinjaman perseroan yang akan dicairkan maksimal sebesar Rp100 miliar dan biasanya berasal dari kas perseroan," jelasnya.
Di mana perseroan memiliki fasilitas pinjaman dari PT OCBC NISP Tbk yang didapatkannya pada 20 April 2010 lalu dengan senilai USD50 juta dengan jaminan aset perseroan berupa Gedung Setiabudi One, Jalan Rasuna Said. Per akhir 2009, Perseoan juga tercatat memiliki dana kas sebesar Rp95,3 miliar.