JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi bakal kembali terkoreksi, setelah sebelumnya pada Jumat pekan lalu terseret merahnya pasar finansial global.
"IHSG kembali terkoreksi ke 3.597 setelah sempat menembus posisi tertinggi baru di 3.611,98. Indeks Asia lain bergerak mixed. Koreksi juga terjadi pada harga minyak WTI, yang kembali ditutup turun ke USD81,25 per barel," tukas analis Esamuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, dalam buletinnya seperti dikutip okezone, di Jakarta, Senin (18/10/2010).
Seperti diketahui, IHSG akhir pekan melemah hingga menembus batas psikologis 3.600, di mana ditutup melemah 21 poin atau 0,59 persen ke 3.597.
Menurutnya, pelemahan ini dipicu kebijakan monetary easing yang direncanakan oleh The Fed, dan yang akan diumumkan dalam FOMC 2-3 November mendatang, mulai diragukan efektivitasnya karena ekonomi AS ditengarai berada dalam kondisi liquidity trap.
Dalam kondisi tersebut, akan menambah uang beredar melalui pembelian treasury bonds yang sia-sia terutama untuk mendorong ekspektasi inflasi sebagaimana yang dinyatakan oleh Gubernur the Fed Bernanke. Keraguan tersebut disampaikan oleh President The Fed Chicago Charles Evans.
"Ketika perekonomian berada dalam kondisi liquidity trap, tambahan uang beredar akan sulit mendorong inflasi karena output dalam perekonomian berada dalam keadaan resesi (atau terjadi excess supply of goods) sehingga harga sulit naik dan inventori meningkat, membuat pelaku usaha enggan melakukan produksi dan menambah tenaga kerja," tandasnya.