IHSG Masih Bisa Menguat!

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Senin 30 Mei 2011 07:17 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan akan konsolidasi. Kendati demikian, ada kemungkinan indeks saham untuk menguat terbatas pada perdagangan awal pekan ini.

Hal ini mengacu pada sejumlah tekanan yang ada diglobal sebagian telah mereda akan tetapi juga masih dibayangi oleh aksi profit taking oleh investor. Aksi profit taking ini dikarenakan sejumlah sentimen positif yang berasal dari dalam negeri seperti indikator makro perekonomian Indonesia cenderung stabil dibandingkan negara-negara di emerging market lainnya.

Sentimen positif juga datang dari prediksi analis pada bulan Mei 2011 ini akan kembali terjadi deflasi walaupun lebih kecil dari bulan sebelumnya sudah dibobot terlebih dahulu oleh para investor, dari dalam negeri sendiri belum ada trigger baru yang dapat mendongkrak pergerakan IHSG.

"Secara teknikal, IHSG kali ini berada dalam level support di 3.774-3.880 dan resistance di 3.846-3.863," ungkap analis pasar modal Reza Priyambada kala dihubungi okezone, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Rebound-nya sejumlah harga komoditi seperti minyak juga memberikan ekspektasi permintaan dalam sektor saham crude palm oil (CPO) juga meningkat sehingga IHSG pun mengalami rebound kendati tipis.

Harga minyak mentah pada penutupan akhir pekan ini tercatat stabil. Stabilnya harga minyak didorong oleh volatile yang terjadi karena melemahnya  nilai tukar dollar (AS) terhadap euro. Terjadinya krisis utang di kawasan Eropa juga menjadi sentimen negatif sendiri. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli tercatat naik 36 sen di level harga USD110,59 per barel. Sementara minyak Brent justru turun tipis 2 sen menjadi USD115,02 per barrel.

Sementara itu, kondisi perekonomian di sejumlah regional masih belum dapat dikatakan stabil. Contohnya yaiti adalah China. Dengan cepatnya pertumbuhan perekonomian negara Tirai Bambu tersebut, maka kali ini perekonomian China mengalami overheating sehingga harus melakukan kebijakan pengetatan  moneter untuk mengantisipasi tingginya infalsi akibat harga-harga pangan yang terus melambung tinggi dan kemungkinan untuk menaikkan suku bunganya.

"Kalau China jadi menaikkan suku bunganya, maka akan terjadi pelemahan perekonomian yang akan terjadi disana yang dapat menimbulkan kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi disana yang otomatis akan berimbas pada sejumlah negara di emerging market termasuk Indonesia," pungkasnya.

Adapun saham-saham pilihan, menurut Reza adalah PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Seperti diketahui, IHSG, pada akhir perdagangan Jumat (27/5/2011) bergerak menguat 17,56 poin atau 0,5 poin ke 3.832. LQ45 naik 2,41 poin atau 0,4 persen ke 681,29.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya