Harga Beras di Banjar Merangkak Naik

Ujang Marmuksinudin, Jurnalis
Kamis 02 Juni 2011 10:43 WIB
Ilustrasi
Share :

CIAMIS - Gejolak kenaikan harga beras sudah mulai dirasakan di sejumlah pasar di Kota Banjar. Kenaikan harga beras terjadi akibat sejumlah sentra beras tidak lagi memasok ke sejumlah pasar.

Pasokan beras terhenti, karena masih banyak petani yang menyimpan beras di lumbung untuk konsumsi sendiri, juga sebagian besar sentra pemasok beras di wilayah Banjar dan Ciamis sudah tidak lagi melakukan massa panen. “Sekarang sudah bukan masa panen, beberapa sentra pemasok beras sudah menggarap kembali sawah mereka. Kalau sudah begini, beras yang masuk sangat terbatas sehingga berdampak pada kenaikan harga,” kata Suparman, salah seorang bandar beras di Pasar Banjar, Ciamis.

Berdasarkan pantauan di beberapa pedangang, harga beras di Kota Banjar sudah menembus kembali angka Rp6.000 hingga Rp6.400 per kilogram, dari sebelumnya hanya berkisar Rp5.400 hingga Rp5.800. Menurut sejumlah pedagang diperkirakan harga beras akan terus mengalami kenaikan jika pasokan beras terus tersendat.

Sementara, lanjut Suherman, kenaikan harga beras di Kota banjar dan sekitarnya sudah berlangsung lebih dari dua minggu. Adapun sejumlah sentra beras yang memasok ke wilayah Kota Banjar, yakni beberapa lokasi di dalam Kota Banjar, Ciamis dan Majenag, Jawa Tengah. “Perkiraan kami, selain akibat panen terhenti. Mungkin juga sebagain petani menjual beras ke Dolog, karena harganya sedikit lebih mahal untuk sekarang,” kata Suherman.

Namun, lanjut Suherman, sekalipun terjadi kenaikan harga penjualan beras di tempatnya tidak begitu berpengaruh banyak. Dalam sehari, untuk partai besar dirinya mampu menjual sebanyak enam ton beras, sementara eceran hanya sekitar satu kwintal. “Kalau lihat angka penjualan relatif stabil, hanya pembeli saja yang mengeluh. Adapun eceran kecil, karena kami tidak menjual ecerabn secara resmi, karena pembeli mengambil beras eceran dari kios atau warung,” kata Suherman.

Pedagang lain, Nunung, 38, mengaku, pihaknya sempat kebingungan karena tempat dia biasa membeli beras di petani di wilayah Langkaplancar, Kabupaten Ciamis sudah beberapa pekan stoknya terbatas. “Beberapa hari ini setiap kami membeli langsung ke sentra beras, stok selalu kosong. Karena beras kosong, harga di kios eceran sudha mencapai Rp6.000 bahkan ada yang menjual Rp6.400 untuk kualitas beras yang sama,” tandas Nunung.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya