Lebaran, Omset UKM naik 300 %

JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) memperkirakan pelaku Usaha kecil menengah (UKM) meraih kenaikan omset rata-rata 200 persen. Bahkan, UKM tertentu ada yang meraih omset sampai 300 persen.

"Memang kenaikkan omset UKM sebelum, selama, dan pascalebaran bervariasi. Namun rata-rata mengalami kenaikkan signifikan dari hari biasa," ungkap Ketua Bidang Perdagangan Badan Pengurus Pusat Hipmi Harry Warganegara seperti yang dikutip dari keterangan persnya yang diterima okezone, Sabtu (3/9/2011).

Harry menyatakan, sektor perdagangan dan jasa masih memegang andil bagi peningkatan  omset tersebut. Hal ini disebabkan konsumsi yang meningkat tajam pada momen Lebaran. Contohnya UKM otomotif yang sudah mengalami kenaikan omset pada H-7 Lebaran.

"Omset UKM servis sepeda motor misalnya melonjak hingga 100 persen itu sejak H-7. Setelah Lebaran, omset servis motor ini melonjak lagi bisa di atas 100 persen sebab kendaraannya dipakai untuk perjalanan panjang untuk mudik. Hal yang sama juga terjadi di bengkel mobil," terangnya.

Selain UKM otomotif, UKM Waralaba juga mengalami kenaikan omset saat Lebaran.  Dari pantauan Hipmi, omset gerai minimarket meningkat sampai dua hingga tiga kali lipat per bulan.

"Omset rata-rata minimarket bisa mencapai Rp400 juta per bulan per gerai. Kami lihat kenaikkannya antara Rp800 juta hingga di atas Rp1 miliar per bulan, jelasnya.

Sehingga menurutnya, omset UKM waralaba di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab total omset per tahun diperkirakan mencapai sekira Rp90 triliun per tahun.

"Hipmi berharap pemerintah menjaga atmosfir yang baik bagi para pelaku UKM ke depan. Sebab Hipmi melihat  industri kecil dan menengah Indonesia masih didorong oleh tingginya konsumsi dalam negeri. Industri ini belum didorong oleh penciptaan daya saing (competitiveness) dan nilai tambah (value added). Hal ini membuat pasar UKM cenderung tidak stabil dan musiman," tandasnya. (nia)

(Rani Hardjanti)