JAKARTA - Ada lima kendala utama dalam yang menjadi perhatian dalam penembangan ekonomi kreatif, yakni akses pada bahan baku, pemanfaatan teknologi itu sendiri, persoalan permodalan bagi pelaku usaha, perlindungan terhadap hasil cipta industri kreatif atau biasa disebut hak cipta dan dukungan ketersediaan ruang publik yang masih kurang.
"Peran serta pemerintah dalam hal ikut memacu pertumbuhan ekonomi ini sangat diharapkan,” jelas Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Laksono dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, Sabtu (19/11/2011).
Dia melanjutkan, keseriusan pemerintah diwujudkan dengan dirombaknya Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan angin segar bagi tumbuh dan kembangnya industri ini.
“Kemakmuran bangsa ini tidak hanya pada sumber daya alam yang semakin terbatas. Anda lihat seperti Bill Gates, atau pendiri Google, Yahoo!, Oracle yang menjadi makmur di industri kreatif, dan ini memang sudah jamannya,” ungkap Ninok.
Karena itu, Ninok melanjutkan, UMN menfokuskan diri di bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang memang dilatarbelakangi dengan pemikiran yang sama oleh pendirinya. UMN menerapkan experienced based learning dengan menghadirkan para praktisi yang kompeten di bidangnya dan para profesional yang berpengalaman, serta kerja sama dengan beberapa perusahaan besar, diantaranya: Microsoft, Oracle, serta Cisco, dan universitas-universitas lain di luar negeri.
“Sinergitas antara pemerintah, pelaku usaha dan akademis diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi budaya di Indonesia yang pada gilirannya menumbuhkan dan menciptakan ketahanan ekonomi nasional,” tukas dia.
(Widi Agustian)