DEPOK– Diresmikannya tol Cinere–Jagorawi (Cijago) dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif seperti kemacetan akibat penumpukan kendaraan di pintu tol.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, menyampaikan dan meminta secara langsung kepada Kementrian Pekerjaan Umum untuk membangun jembatan layang (fly over) sebagai akses alternatif jalan tol Cinere – Jagorawi (Cijago). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok juga mendesak agar jalan tol Cijago dievaluasi. Selama seminggu, akses jalan tol masih dalam tahap uji coba dengan tarif gratis.
Pantauan di lapangan, saat pertama dibuka, terdapat penumpukan kendaraan saat hendak memasuki pintu tol. Kapolres Depok Kombes Pol, Mulyadi Kaharni, juga meminta pemerintah untuk mencari solusi alternatif.
“Kami harus mengerahkan personil Satuan Lalu Lintas (Satlantas) lebih banyak, karena khawatir potongan di Jalan Raya Bogor dari dan ke arah Jakarta – Depok atau sebaliknya dan kendaraan yang hendak masuk ke jalan tol, bisa timbulkan macet, tapi coba nanti dilihat selama satu minggu dulu,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (29/01/12).
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak mengatakan, pihaknya harus melakukan kajian khusus terkait permintaan Wali Kota untuk membangun fly over. Pihaknya akan mengidentifikasi titik – titik yang memerlukan perbaikan manajemen.
“Sesuai prosedur kita identifikasi mana ruas – ruas yang memang jangka pendek memerlukan pengaturan manajemen lalin dan juga fisiknya ya, misalnya filter atau pelebaran2 tertentu diperbaiki, salah satu alternatif bisa saja fly over,” papar Hermanto.
Tol Cijago seksi satu baru saja selesai diresmikan sepanjang 3,7 kilometer. Kementrian PU saat ini juga tengah membahas dan menggodok tarif tol yang diusulkan di bawah Rp4 ribu. Tol Cijago terdiri dari tiga seksi yang merupakan bagian dari JORR II. (mrt)
(Rani Hardjanti)