JAKARTA - Penerbitan lima Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 5,28 kali lipat dari target yang ditetapkan.
Adapun kelima sukuk tersebut, antara lain seri SPN-S 14092012 (new issuance), PBS007 (reopening), PBS002 (reopening), PBS003 (repening) dan PBS004 (reopening) melalui sistem pelelangan Bank Indonesia (BI).
Akumulasi total penawaran yang masuk sebesar Rp5,284 triliun dari target indikatif yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp1 triliun. Dari lelang tersebut, pemerintah raup dana sebesar Rp1,66 triliun dari tiga sukuk. Adapun tanggal penerbitan sukuk tersebut akan dilakukan pada 15 Maret 2012.
Adapun rincian kelima sukuk tersebut adalah SPN-S 14092012 dengan yield 3,79 persen jatuh tempo pada 14 September 2012, dengan bid to cover ratio sebesar 8,39.
Sementara dua seri lainnya yakni PBS003 memiliki yield 6,47 persen dengan tingkat imbalan 6,0 persen, jatuh tempo 15 Januari 2027, dengan bid to cover ratio sebesar 2,04 dan seri PBS004 dengan yield 6,86 persen dengan tingkat imbalan 6,1 persen, jatuh tempo 15 Februari 2037, dengan bid to cover ratio sebesar 1,11.
Sekadar informasi Penerbitan SBSN dengan cara lelang ini, untuk penerbitan seri SPN-S menggunakan underlying asset berupa Barang Milik Negara (BMN) yang telah mendapatkan persetujuan DPR melalui surat Nomor AG/5641/DPR RI/VII/2011 Tanggal 5 Juli 2011 perihal Persetujuan Penggunaan BMN sebagai Aset SBSN.
(Martin Bagya Kertiyasa)