JAKARTA - Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dedi Mulyadi mengatakan, British Petroleum (BP) sudah menyampaikan minatnya untuk ikut serta dalam proyek investasi di kawasan industri petrokimia tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah menyusun master plan pembangunan dan pengembangan kawasan itu yang ditargetkan akan selesai Oktober tahun ini. Selain itu, lanjutnya, dia juga menyusun business plan, rancangan strategis kawasan amdal, serta studi kelayakan ekonomis dan finansial.
"Untuk penyusunan master plan itu sendiri menelan anggaran sekira Rp1 miliar. Soal investor, saat ini yang berminat ada BP," kata Dedi, di Jakarta, Kamis (15/3/2012).
Dia menambahkan, pihaknya akan memetakan kebutuhan dan biaya pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, pengembangan kawasan industri petrokimia di Tangguh tinggal menunggu kepastian pasokan gas dari Kementerian ESDM.
“Kami sudah menyurati ESDM. Begitu ada jawaban kepastian soal gas, proyek ini bisa jalan. Proposal investor sudah masuk. Beberapa yang berminat adalah Pusri Holding, investor asal Korea Selatan, Jerman, dan Jepang. Total investasi yang potensial masuk ada sekira USD4,3 miliar," kata Panggah.