Revolusi atau Evolusi Menjadi Sejahtera?

, Jurnalis
Sabtu 17 Maret 2012 08:35 WIB
Konsultan MRE Hari Putra. Dok Pribadi
Share :

"Setelah melakukan revolusi diri, harusnya dilanjutkan dengan evolusi diri untuk melaksanakan ide-ide perubahan secara natural/alami" (Hari 'Soul' Putra).

Dalam istilah sepakbola, ada dua kutub pemahaman tentang pemain yang profesional, satu kutub di sebut revolusi pemain, satunya lagi kutub evolusi pemain.

Kelebihan dari revolusi pemain adalah bisa secara cepat memenuhi kebutuhan akan posisi yang lowong dari kerja team bernama 'Financial Starting Eleven'. Di sisi lain, dalam membentuk sebuah team yang tangguh, tidak bisa secara cepat untuk memahami chemistry/kimiawi tubuh antar pemain, yang merasa menjadi pemain bintang.

Di sisi lain, revolusi pemain akan menghasilkan sebuah 'paduan suara keuangan' yang boros dan terkesan menghambur-hamburkan anggaran belanja perusahaan. Sementara dari sisi evolusi pemain, kelebihan yang di dapat adalah terjadinya regenerasi antar pemain yang alamiah dengan visi yang diusung tidak semata-mata uang, tetapi juga penanaman idealisme yang tinggi terhadap sebuah misi perusahaan 'Financial Starting Eleven'.

Kekurangannya, membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mendidik, melatih dan mengasuh sebuah team yang solid sesuai dengan harmoni di tubuh sebuah team yang solid di tengah jadwal padat dan kebutuhan akan sebuah prestasi (baca: profit).

Dan juga apakah investasi yang sudah ditanam bertahun-tahun pasti akan menghasilkan, atau malah menggerogoti sedikit demi sedikit tabungan masa depan perusahaan dengan investasi pemain calon bintang tersebut.

Apa pun yang okezoners pilih, semuanya ada sebuah konsekuensi. Sekarang kita tarik sebuah benang merah dari perseteruan abadi antara ide revolusi dan evolusi tersebut. Intinya, baik cara revolusi maupun evolusi, ada bagian yang lebih besar lagi, yakni kebutuhan akan sebuah prestasi atau pengakuan, di mana dengan pengakuan tersebut, semakin membuka akses kearah perbaikan kondisi sebuah diri, komunitas, perusahaan atau kehidupan itu sendiri.

'Financial Starting Eleven' ini bisa kita lihat sebagai sebuah neraca keuangan, di mana dalam neraca ada aset dan utang. Aset bisa berupa kas, deposito, surat berharga seperti saham, obligasi, reksa dana, unit link dll, juga bisa berupa kendaraan, properti dan bisnis. Sedang utang bisa berupa utang rumah, ruko, tanah, apartemen, kartu kredit, utang kendaraan dll.

Agar neraca menjadi seimbang, maka diperlukan sebuah instrumen lain bernama arus kas, di mana dalam arus kas ada pendapatan yang bisa berasal dari gaji, bunga bank, bagi hasil dengan bank, laba usaha dll dan pengeluaran yang antara lain terdiri dari tabungan/investasi, premi asuransi, cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan kartu kredit, biaya hidup bulanan dll.

Manajemen Financial Starting Eleven inilah yang harus kita kelola agar tujuan menjadi sejahtera tercapai, di mana penanaman hasil investasi terhadap pemain bintang, dengan mengalami polesan secara profesional akan meningkatkan nilai jual kembali sang pemain bintang tersebut.

Di sisi lain, produk-produk turunan seperti merchandise sang bintang sebagai ikon akan menjadi nilai tambah di samping tentunya harapan prestasi yang akan dituai. Selamat menjalankan Financial Starting Eleven company!

Diasuh oleh:
Hari 'Soul' Putra
MRE Financial & Business Advisory
www.mre.co.id
(Community Specialist, Penulis Buku 18 Decision for SOUL TherapY)
Follow Twitter: twitter.com/h4r1soulputra

Offfice : One Pacific Place 15th Floor, Sudirman Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 Indonesia
Phone : +62 21 2550 2425 Fax : +62 21 2550 2555

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya