JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) berencana menerbitkan saham baru (right issue) sebesar Rp1,5 triliun untuk memperkuat stuktur permodalan perseroan.
Maka dari itu, Bank OCBC NISP akan kembali melakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk keenam kalinya atau Rights Issue VI.
"Dalam hal ini perseroan telah mengajukan penyataan pendaftaran right issue VI tersebut ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)," kata Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Jumat (30/3/2012).
Melalui aksi korporasi right issue VI ini ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp1.507.009.079, saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp125 setiap saham dengan harga Rp1.000 per saham.
"Dana hasil right issue VI ini akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga Bank OCBC NISP akan lebih leluasa dalam mengembangkan usahanya. Dari right issue ini, Bank OCBC NISP berharap dapat memperoleh dana senilai Rp1,5 triliun, sehingga diperkirakan CAR perseroan akan mencapai kisaran 15 persen pada akhir 2012," kata Parwati.
Right issue ini memberikan rasio 500 :107, di mana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai nominal Rp125 mempunyai 107 hak memesan efek terlebih dahulu untuk membeli sebanyak 107 saham baru dengan harga Rp1.000 per saham.
"Syaratnya, nama pemegang saham tersebut harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 1 Juni 2012 dan harga penawaran Rp1.000 per saham tersebut harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham. Rencana right issue ini, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Mei 2012 mendatang," pungkasnya.