Berusaha Keluar Mulut Buaya, BNBR Cari Mulut Harimau

Yuni Astutik, Jurnalis
Selasa 24 April 2012 16:23 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kabar simpang siur tampaknya menyelimuti holding perusahaan Grup Bakrie, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR). Setelah sebelumnya perseroan terancam default, sekarang BNBR disebut-sebut tengah mengejar utang baru.

Alhasil, alih-alih mengejar target mengurangi utang, perseroan malah bakal menambah utangnya jika kabar perseroan mengejar utang USD1 miliar itu benar. Pun jika kabar ancaman default itu benar, juga bakal menambah beban perseroan.

Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno enggan berkomentar terkait kabar yang menyebutkan perseroan tengah melakukan pembicaraan negosiasi dengan dua investor strategis guna mendapatkan dana segar senilai USD1 miliar. Dengan melihat kondisi BNBR sekarang ini, tampaknya usaha perseroan ini tidak akan mudah.

"Saat ini terikat perjanjian kerahasiaan, sehingga tidak bisa berkomentar," ungkap Eddy melalui pesan singkatnya kepada Okezone di Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Belum lama ini, Bakrie & Brothers optimistis bisa menekan utang lebih dari Rp2 triliun. Per akhir Desember 2011, BNBR mencatatkan total utang mencapai Rp6 triliun. Tapi pada awal Maret lalu, posisi utang BNBR masih Rp5,4 triliun, cuma menyusut Rp600 miliar.

Di sisi lain, kabarnya, dana pinjaman dari dua pihak tersebut, salah satunya akan digunakan untuk melunasi utang kepada Credit Suisse senilai USD437 juta.

Sebelumnya, juga santer terdengar kabar jika perseroan dinyatakan gagal bayar dengan Credit Suisse senilai USD437 juta. "BNBR ingin mengklarifikasi bahwa kami tidak dalam situasi default dengan kredit kami saat ini. Setiap rumor dinyatakan tidak benar," bantah Eddy.

Seperti dilansir dari Financial Times, sejumlah kreditur yang digawangi Credit Suisse memberikan ancaman gagal bayar alias default atas pinjaman perseroan sebesar USD437 juta. Untuk menghindari default, Bakrie & Brothers wajib menambah agunan. Total tambahan agunan yang diminta para kreditur tersebut mencapai sekira USD150 juta dan harus terpenuhi dalam waktu lima hari kerja.

Dengan tambahan agunan senilai itu, total nilai agunan akan menjadi 1,54 kali dari nilai pokok utang. Kondisi BNBR bak keluar mulut buaya, masuk mulut harimau.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya