MAKASSAR - PT Bosowa Corporation kian memperkuat posisinya sebagai produsen semen di Indonesia dengan melakukan ekspansi di Pulau Jawa. Pekan lalu, Bosowa telah melakukan groundbreaking di Banyuwangi untuk pembangunan pabrik semen baru dan menggelontorkan anggaran Rp773,45 miliar.
"Target pasarnya yakni Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini menyerap 18 persen dari total konsumsi semen Indonesia yakni sekira 7,5 juta ton," ujar Chief Executive Officer Bosowa Erwin Aksa ketika berada di Banyuwangi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/5/2012).
Pabrik Semen Bosowa Banyuwangi berdiri di atas lahan seluas 180 ribu m2. Diharapkan bisa memberi kontribusi kebutuhan semen diwilayah Barat Indonesia. Sebenarnya, Bosowa bukan baru kali ini berada di Pulau Jawa, namun selama ini statusnya masih berupa packing plant yang menyuplay 35 ribu metrik ton semen per bulan.
Erwin mengatakan, bila keseluruhan Jawa digabung dengan Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), wilayah ini mewakili 58 persen pasar semen nasional dengan total produksi per tahun sebesar 23,7 juta ton per tahun. Total market share semua merek semen di Jawa Timur sebesar 5.979.268 dan Bosowa menguasai 12 persen dari itu semua.
Hal inilah yang mendasari Bosowa melakukan ekspansi di Pulau Jawa. "Di NTB, terdapat potensi pasar sebesar 626 ribu ton. Namun tidak ada pabrik semen yang terintegrasi dengan Bali dan Jawa Timur, maka kehadiran Semen Bosowa di Banyuwangi sangat strategis untuk pembangunan di wilayah ini," tutur Erwin.
Selama ini, pasokan Semen Bosowa baik pasar semen di Banyuwangi, Bali, dan NTB, masih mengandalkan suplai dari Maros Sulawesi Selatan.
"Tentu ini tidak efisien. Itu sebabnya Semen Bosowa Banyuwangi harus dibangun," ujar Ketua Dewan Pembina Hipmi Pusat ini.
Semen Bosowa merupakan produsen semen swasta nasional yang telah mengusasai 6,0 persen pasar semen di Tanah Air, meningkat dari 4,7 persen pada 2009. Selain di Banyuwangi, Bosowa telah lebih dahulu membangun pabrik semen di Batam dan Pabrik Semen di Maros merupakan yang terbesar.