Rupiah Terus Melemah Mendekati Rp9.300/USD

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Selasa 15 Mei 2012 15:45 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Belum jelasnya kondisi politik di Yunani, membuat para investor lebih memilih dolar Amerika Serikat (AS) sebagai investasi safe haven. Imbasnya, bukan hanya emas dan minyak yang melemah, namun juga rupiah yang melemah.

Bloomberg mencatat rupiah kembali melemah 28 poin terhadap dolar AS, dan diperdagangkan di Rp9.291 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp9.235-Rp9.306 per USD.

Sementara Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 40 poin dan berada di kisaran Rp9.265 per USD dari Rp9.220 per USD, dengan kisaran perdagangan harian Rp9.219-Rp9.311 per USD.

Head of Research Treasury Division BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, aksi hindar risiko partisipan yang menjatuhkan sebagian mata uang Asia ternyata tak kuasa juga dibendung oleh valuta Garuda.

"Padahal BI disinyalir masuk ke pasar valas guna mengurangi laju kecepatan pelemahan rupiah. Meski, rekor level lemah baru rupiah pada 2012 kembali terukir," jelas dia dalam riset hariannya, Selasa (15/5/2012).

Menurut dia, gagalnya pembahasan pembentukan pemerintahan baru di Yunani ditambah dengan kemelut politik Jerman mengisyaratkan ancaman depresiasi buat rupiah. "Terlebih kecemasan pasar terhadap kesehatan ekonomi menyusul indikasi perlambatan perekonomian China sebagai negara terbesar kedua di dunia menyeruak," jelasnya.

Dia menambahkan, bergesernya level psikologis mata uang Garuda ke level Rp9.300 per UDS kian kuat menyusul indikasi Central Bank yang tak lagi kuasa menahan laju pelemahan valuta. "Apalagi, jika situasi Yunani terus memburuk dan lebih condong mengokohkan posisi The Big Dollar," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya