JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi masih akan mengalami tekanan hari ini. Rupiah ditaksir masih berada pada level Rp9.200-an.
"Kisarannya untuk perdagangan hari ini diprediksi Rp9.230-9.260 per USD," ungkap analis valuta asing Rully Nova saat dihubungi Okezone di Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Menurutnya, Bank Indonesia (BI) akan terus stand by di pasar menjaga rupiah agar tidak terlalu jauh pelemahannya. BI akan terus melakukan intervensi dana membuat rupiah berada di bawah Rp9.300 per USD.
Adapun faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah masih terkait dengan kondisi yang terjadi di Eropa. Kondisi tersebut menjadi ketakutan oleh para pelaku pasar. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya hasil pemilu yang dimenangkan oleh partai sosialis di Prancis.
"Faktor yang paling dominan memang eksternal, mekipun ada juga faktor internal yang mempengaruhi," katanya.
Adapun faktor internal yang pengaruhi rupiah adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di bawah ekspektasi pelaku pasar. Sebelumnya, pelaku pasar memprediksi jika pertumbuhan ekonomi capai 6,5 persen.
"Tapi pada kenyataannya kuartal I-2012 hanya tumbuh 6,3 persen. Hal tersebut dikarenakan perlambatan ekspor," tandasnya.
(Widi Agustian)