JAKARTA - Krisis keuangan di Eropa nampaknya belum juga menemui jalan keluar. Menteri-menteri Keuangan di Eropa memang memberikan dana talangan bagi perbankan Spanyol. Namun langkah tersebut malah menimbulkan kekhawatiran akan bertambahnya utang di Negeri Matador tersebut.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Zulkifli Zaini menilai, perkembangan perekonomian global semakin menunjukan tingkat ketidakpastian yang tinggi, seiring meluasnya negara-negara yang mengalami perlambatan ekonomi pada 2012.
"Dan ini mesti di cari solusi terbaiknya," kata Zulkifli saat membuka Seminar Mandiri CEO Forum bertema Creating Optimum Growth Through Efficiency Management di Hotel Pacific Place, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Menurut dia, penyumbang terbesar dari ketidakpastian datang dari kawasan Euro, karena beberapa negara mengalami resesi sejak beberapa tahun terakhir.
Selain itu, sentimen regional juga menambah kekhawatiran investor akan perbaikan kondisi perekonomian global.
"Kawasan China dan India juga mencatat kinerja ekonomi yang tidak terlalu menggembirakan pada kuartal I 2012. Pertumbuhan ekonomi China tercatat 8,1 persen year on year (yoy) atau menurun lima kali berturut-turut sejak kuartal IV-2010," tutur Zulkifli.
India bahkan mengalami penurunan lebih drastis ke 5,3 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata ideal 2001-2011 sebesar 7,4 persen. "Karenannya, Indonesia kita harapkan mampu bertahan dari perlambatan ekonomi dunia, patut kita cermati," kata dia.
Menurutnya, perekonomian Indonesia sejak kuartal IV tahun lalu terus menunjukan perkembangan positif, seiring dengan meningkatnya peran investasi dalam pertumbuhan ekonomi. "Perekonomian Indonesia masih hadapi tantangan yang besar untuk dapat berlari lebih kencang yang terkait dengan kompetitivness dan efisiensi," papar Zulkifli.
(Martin Bagya Kertiyasa)