JAKARTA - Harga minyak sawit bergerak naik karena adanya ancaman terhadap panen kedelai yang terganggu oleh cuaca panas dan kering di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut telah membawa harga terangkat hingga ke tepatnya 3.046 ringgit Malaysia.
Research & Analysis Division, PT Monex, Ariana Nur Akbar, menambahkan, seain faktor cuaca, harga minayk sawit mentah (CPO) juga tidak terlepa dari prospek stimulus yang muncul dari AS, Eropa dan China dengan harapan bahwa perekonomian akan dapat membaik. "Sehingga Eropa pun mungkin akan terlepas dari lilitan hutang selama ini," ungkap dia dalam risetnya di Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Menurutnya, para trader dan investor masih menantikan adanya lonjakan harga yang riil menjelang atau memasuki bulan puasa per Juli hingga Agustus 2012. "Faktor pendukung lainnya adalah naiknya tingkat ekspor minyak sawit Malaysia, sebagaimana dilaporkan oleh Intertek Testing Services, dengan kenaikan sebesar 15 persen pada periode 1-20 Juni 2012 sebesar 991.917, dimana sebelumnya tercatat sebesar 862.337," jelasnya.
Dia melanjutkan, secara teknikal harian, harga CPO masih mungkin akan mengalami penguatan, dengan kisaran resistance diangka 3.053 ringgit Malaysia hingga ke 3.090 ringgit Malaysia. "Apabila harga mengalami penurunan, maka kisaran support akan tercatat di 3.013 ringgit Malaysia hingga ke 2.974 ringgit Malaysia.
(Martin Bagya Kertiyasa)