PLN Keselek, Gas Gajah Baru Dialihkan ke KS

Pebrianto Eko Wicaksono, Jurnalis
Senin 25 Juni 2012 14:33 WIB
Ilustrasi. (Foto: Situs ESDM)
Share :

JAKARTA - Ketidaksiapan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyerap gas dari lapangan Gajah Baru di Singapura, membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan swap ke PT Krakatau Steel.

PLTGU Muara Tawar yang sedianya dapat menyerap 40 mmscfd, yang disediakan belum dapat diserap dan malah mengalai overkuota. "Sudah (dipindahkan) ke Krakatau Steel. Tidak ke Muara Karang, karena PLN-nya keselek, dilempar ke KS yang sedang lapar," kata Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Rudi menambahkan, untuk saat ini proses pengalihan gas tersebut masih dalam proses administrasi dengan harga yang sama seperti swap gas ke Muara Tawar.
"Kalau yang 40 mmscfd itu ke KS sudah sebulan lalu karena keselek Muara Tawar tidak bisa nerima langsung pas KS minta kita kasih. Saat ini diproses administrasinya," tutup Rudi.

Padahal, pengiriman gas bumi ke PLN Jawa Barat sebesar 40 juta kaki kubik per hari yang setara dengan 6.000 barel BBM per hari, dapat menghasilkan energi listrik sebesar 160-200 MW. Dengan adanya gas ini, PLN akan dapat menghemat biaya operasi sebesar Rp2 triliun-Rp3 triliun per tahun, yang diperoleh dari selisih harga pembelian BBM dan gas bumi.

Gas dari Lapangan Gajah Baru milik Premiere Oil seharusnya dialirkan ke pembangkit PLN di Batam. Namun, karena ketidaksiapan pipa, gas rencananya akan dialirkan ke konsumen Singapura. Sebagai gantinya, PLN akan mendapat pasokan dari Blok Koridor milik ConocoPhilips ke PLTGU Muara Tawar. Sehingga, gas akan mengalir melalui pipa South Sumatra West Java (SSWJ) milik PGN.

Harga gas hingga ke pembangkit di Batam dipatok sebesar USD4,9 per juta british thermal unit (mmbtu). Tetapi harga membesar karena harus dialirkan hingga Jawa Barat. Harga gas hingga ke PLTGU Muara Tawar disepakati sebesar USD8,7–USD8,8 per mmbtu dengan masa kontrak sementara 15 bulan hingga Mei 2013. Namun, bila situasi memungkinkan dan pembangkit listrik di Batam belum siap, maka kontrak ini akan diperpanjang.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya