JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didera profit taking. Alhasil, IHSG melemah 1,2 persen dan terlempar lagi dari posisi 3.900.
Indosurya Asset Management mengungkapkan, sentimen negatif yang menghambat memicu aksi profit taking. "Ini menghambat potensi kenaikan IHSG lebih lanjut," ungkap dia dalam risetnya, di Jakarta, Kamis (28/6/2012).
IHSG, pada akhir perdagangan Kamis turun 47,29 poin atau 1,2 persen ke 3.887,58. Sementara LQ45 turun 9,8 poin atau 1,5 persen ke 662,72.
Sektor pendukung indeks saham kompak melemah. Sektor perkebunan turun 6,3 poin atau 0,3 persen, sektor tambang turun 52,3 poin atau 2,6 persen dan sektor keuangan 2,2 poin atau 0,5 persen.
Indeks Asia terpantau bergerak dua arah. Hang Seng turun 151,68 poin atau 0,79 persen ke 19.025, Nikkei naik 143,62 poin atau 1,65 persen ke 8.874 dan Straits Times naik 5,57 poin atau 0,2 persen ke 2.847,17.
Nilai transaksi tercatat Rp6,94 triliun dengan volume sebesar 9,03 miliar lembar saham. Sebanyak 202 saham melemah, 66 saham menguat, dan 78 saham stagnan.
Saham yang bergerak melemah (top losers) adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp3.000 ke Rp59.000, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.700 ke Rp35.050 dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp800 ke Rp21.100.
Sementara saham yang menguat (top gainers) antara lain PT Garda Tujuh Buana Tbk (GBTO) naik Rp475 ke Rp4.850, PT Asahimas Flas Glass Tbk (AMFG) naik Rp400 ke Rp5.800 dan PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) naik Rp250 ke Rp2.300.
(Widi Agustian)