JAKARTA - Penolakan ada adanya pernyataan yang menyatakan Indonesia sebagai negara gagal terus bergulir. Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke-8, era pemerintahan Presiden Soeharto, Siswono Yudo Husodo, dengan tegas membantah hal tersebut.
"Pernyataan Indonesia sebagai negara gagal itu tidak benar, mereka tidak mempunyai data-data yang akurat," tegas Siswono yang kini menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR-RI kepada Okezone di Jakarta, Senin (2/7/2012).
Siswono mengatakan, di tengah krisis global yang menimpa negara-negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS), memang akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Namun, dampaknya tidak akan separah Spanyol. "Kita tidak akan separah Spanyol terkena dampaknya, karena Indonesia memiliki kekuatan domestik," jelas dia.
Menurutnya saat ini perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari produksi kelapa sawit terbesar saat ini. "Kita menjadi produsen sawit terbesar saat ini, Rp50 triliun anggaran yang di kelola pemerintah untuk pertanian yang diantaranya termasuk kelapa sawit," kata Siswono.
Namun, permasalahan utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhambat adalah karena para pelaksana dilapangan masih belum bisa dipercaya, dan belum merubah budaya korupsi.
Dia mencontohkan, korupsi yang dilakukan dilapangan oleh para kaum muda, diantaranya Nazarudin dan Angelina Sondakh yang terkait wisma atlet. Gayus Tambunan, dan Dana Widiatmika yang terkait penggelapan pajak hingga Triliunan nama-nama tersebut adalah generasi muda di bawah usia 50 tahun.
"Korupsi saat ini lebih hebat dibanding era orde baru, dan itu dilakukan oleh orang-orang muda, ini memprihatinkan, saya ingin generasi muda yang lebih bersih," tutup Siswono.
(Martin Bagya Kertiyasa)