Penyebab NPI, Surplus Perdagangan Non-Migas Anjlok

Iwan Supriyatna, Jurnalis
Selasa 03 Juli 2012 13:58 WIB
Ilustrasi. Foto: Corbis
Share :

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sampai Mei 2012 mengalami defisit mencapai USD485,9 juta atau menurun dari defisit dari bulan sebelumnya mencapai USD764,7 Juta.

"Defisit perdagangan terutama disebabkan oleh defisit perdagangan nonmigas sebesar USD486,1 juta yang dipicu oleh melonjaknya ekspor nonmigas sebesar 21,6 persen (yoy) sementara ekspornya turun 7,8 persen," ungkap Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamukti di kantornya, Selasa (3/7/2012).

Bayu mengatakan, secara kumulatif neraca perdagangan Januari hingga Mei 2012 masih surplus USD1,5 miliar atau turun 87 persen (YoY).

"Penurunan surplus dipicu oleh anjloknya surplus perdagangan nonmigas yang hanya mencapai USD2,6 miliar atau turun 77,7 persen (yoy) dan defisit perdagangan migas sebesar USD1,1 miliar," jelas Bayu.

Bayu menuturkan, penurunan surplus perdagangan nonmigas dipicu oleh meningkatnya defisit perdagangan Indonesia dengan beberapa mitra dagang utama antara lain dengan China, Jepang, Singapura, Thailand, Korsel, dan Australia.

Menurut Bayu, China merupakan negara mitra dagang utama yang menyumbang defisit nonmigas terbesar mencapai USD3 miliar selama Januari hingga Mei 2012 atau meningkat dari USD2,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Negara mitra dagang nonmigas yang masih memberikan surplus terbesar terhadap neraca perdagangan meskipun mengalami penurunan di antaranya Belanda, AS, Malaysia, Spanyol, Uni Emirat Arab, dan Bangladesh," kata Bayu.

Selain itu negara-negara yang memberikan defisit terbesar terhadap neraca perdagangan Indonesia antara lain China, Thailand, Jepang, Korsel, Australia, Rusia, Swedia, Kanada, Singapura, dan Argentina. (gna)



(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya