DEPOK - Sejumlah ibu rumah tangga terlihat bingung saat mencari lapak pedagang tahu dan tempe yang biasa mereka beli di Pasar Depok Jaya, Depok. Sebagian dari mereka tak mengetahui para pengrajin tahu tempe mogok hari ini dan bertanya-tanya kepada para pedagang.
Pasalnya, sejak kemarin para produsen tahu di Depok sudah berhenti produksi akibat makin melonjaknya harga kedelai. Sehingga tak ada satupun tahu tempe yang dijual.
"Iya bingung juga tadi mau belanja tempe ternyata enggak ada, beneran mogok, padahal tempe bisa jadi makanan alternatif, soalnya harga sekarang sudah mahal semua," tuturnya di Pasar Depok Jaya, Tati warga Pancoran Mas, Depok, Rabu (25/7/2012).
Ibu rumah tangga lainnya, Silvia menuturkan untuk hari ini dan besok, ia tidak bingung mencari tahu di pasar. Sebab ia sudah sengaja memperbanyak stok sejak kemarin.
"Untuk hari ini dan besok sih saya ada stok tahu di rumah, kemarin kata pedagangnya mau mogok jadi sengaja saya beli banyak, saya borong empat potong tahu China kemarin, tapi mudah-mudahan jangan kelamaan mogoknya," kata Silvia.
Menurutnya harga tahu China juga sudah naik sejak tiga hari sebelum mogok jualan. Yakni dari harga Rp2.500 menjadi Rp3.000. "Beli tempe biasanya di tukang sayur boleh beli Rp1.000, tapi sejak tiga hari lalu sudah enggak boleh, paling sedikit Rp2.000, bagaimana ini semua harga mahal," keluhnya.
Salah satu produsen tahu di Pancoran Mas, Depok, Siti Kulsum sudah mulai tak produksi sejak kemarin. Setelah mogok tiga hari, ia berancana menaikkan harga tahu.
(Martin Bagya Kertiyasa)