JAKARTA - Produksi kedelai lokal Indonesia di 2012 baru mencapai 772 ribu ton. Padahal, permintaan masyarakat terhadap kedelai diperkirakan mencapai 2,2 juta ton. Artinya produksi kedelai lokal baru menyentuh angka sekira 35,09 persen.
Direktur Statistik Distribusi BPS, Satwiko Darmesto, mengatakan produksi kedelai sebesar 772 ribu ton tersebut diperoleh dari sentra produksi kedelai di wilayah Indonesia. Adapun wilayah penghasil yang terbesar, yakni Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
"Hingga 2012 baru 772.000 ton dan itu belum memenuhi angka permintaan masyarakat Indonesia terhadap kedelai," kata dia saat Public Hearing Kedelai di Gedung KPPU, Jakarta, Selasa (14/8/2012).
Satwiko menyebutkan, harga impor kedelai jika dilihat pada Juni 2012 telah mencapai 61 sen dolar AS per kilogram, naik dibandingkan Mei yang menyentuh kisaran 60 sen dolar AS per kilogram.
"Harga eceran kedelai naik terus sejak Januari yang masih di kisaran Rp8.825 per kilogram, dan hingga Agustus ini Rp9.086 per kilogram. Harga itu diperkirakan terus naik, dikarenakan pasokan kedelai yang masih belum memenuhi permintaan," kata dia.
Dalam keterangan pers yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Kamis, 26 Juli 2012, dijelaskan, pada tahun ini, total kebutuhan kedelai nasional diperkirakan mencapai 2,2 juta ton.
Jumlah tersebut akan diserap untuk pangan/pengrajin sebesar 83,7 persen (1.849.843 ton). Industri kecap, tauco, dan lainnya sebesar 14,7 persen (325.220 ton), benih sebesar 1,2 persen (25.843 ton), dan untuk pakan 0,4 persen (8.319 ton).
(Martin Bagya Kertiyasa)