JAKARTA - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia akan bekerjasama dengan Dirut PTPN II,IX,X, dan XI untuk mengklarifikasi kemampuan PTPN dalam melakukan pengolahan raw sugar.
"Sesuai dengan rapat di kantor Menko perekonomian akan dialokasikan kepada PTPN dan perusahaan pabrik gula berbasis tebu sebanyak 260 ribu ton untuk konsumsi, sedangkan 250 ribu ton untuk industri makanan dan minuman yang dan akan dibagikan kepada delapan perusahaan," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh di Gedung Kemendag, Jumat (24/8/2012).
Deddy menambahkan, untuk gula rafinansi akan ditangani oleh lima PTPN yakni II,IX,X, XI, juga PTPN VII meskipun tidak hadir dalam rapat. Selain itu ada empat perusahaan swasta yang menangani gula rafinansi, yakni gula gorontalo, Industri gula Nusantara,madu baru, pemuka sakti manis indah.
"Untuk pengalokasiannya sendiri berdasarkan kemampuan mereka, mereka sanggupnya berapa lalu diajukan ke Kementerian Perdagangan," tambahnya.
Pengolahan raw sugar, akan dilakukan bersamaan dengan musim giling. Hal ini dilakukan sebagai upaya memanfaatkan ideal kapasiti dari perusahaan berbasis tebu serta memanfaatkan energi yang berasal dari batang tebu.
"Selain itu, kita dapat memanfaatkan dengan mengimpor raw sugar. Pada umumnya, kita bisa melakukan pengolahan tersebut, kita impor raw sugar untuk memanfaatkan nilai tambah, hal tersebut sesuai dengan permintaan Meneg BUMN," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)