Kringg, handphone Anda berbunyi dari sebuah nomor tidak dikenal. Anda pun mengangkatnya, tapi siapa sangka panggilan telepon tersebut berasal dari penagih utang. Pernahkah Anda mengalami hal demikian? Jika iya, anda adalah salah satu orang yang memiliki masalah utang.
Jika ini terjadi, dan Anda merasa terganggu, sudah saatnya Anda berbicara kepada kreditur secepat mungkin. Jika Anda menundanya, mungkin akan menimbulkan biaya tambahan. Syukur-syukur, mereka bersedia untuk mengganti suku bunga dan menghemat uang Anda.
Dalam program edukasi pengelolaan keuangan dari Visa bekerja sama dengan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) yang dilansir dari practicalmoneyskills.co.id, seperti dikutip Okezone, Jumat (24/8/2012), ada beberapa tips untuk berbicara dengan kreditur:
Pertama, bersikap kooperatif, dan jangan terpancing emosi Anda. Persiapkanlah daftar utang secara terperinci, jangan lupa untuk menyiapkan catatan keuangan Anda. Selanjutnya, dengarkan pendapat dari kreditur. Penagih utang mungkin memiliki beberapa ide yang bisa membantu Anda. Selain itu, jika Anda mengalami masalah dengan kolektor tagihan tertentu, tanyakan apakah Anda dapat berbicara dengan orang yang berbeda.
Namun, Anda juga harus memahami hak Anda. Kreditur, tidak memiliki hak untuk mengganggu Anda. Oleh karena itu, penagih utang dilarang untuk:
1. Mengancam dengan kekerasan atau menggunakan alat kejahatan lain untuk merugikan seseorang, reputasi atau harta benda mereka.
2. Menggunakan bahasa cabul atau kasar.
3. Melakukan panggilan berulang-ulang dengan maksud untuk mengganggu atau melecehkan.
4. Menyalahgunakan segala bentuk keterkaitan dengan pemerintah, termasuk memakai lencana atau seragam.
5. Melakukan ancaman penangkapan.
6. Berkomunikasi yang tidak biasa di tempat dan waktu yang tidak nyaman.
7. Berkomunikasi dengan pihak ketiga tanpa persetujuan debitur.
Jika memang ada merasa tidak mampu lagi untuk membayar semua kewajiban tersebut, kebangkrutan adalah cara yang tepat untuk menghilangkan utang atau membayarnya di bawah lindungan pengadilan dan pengawasan. Pembayaran tunjangan anak, tunjangan lain, denda, pajak, dan beberapa pinjaman siswa biasanya tidak dihilangkan.
Tapi yang perlu dipahami, kebangkrutan diciptakan untuk memberikan debitur harapan baru dan harus selalu dianggap sebagai pilihan terakhir. Karenanya, kebangkrutan akan berada di laporan kredit Anda yang mungkin akan mempengaruhi kemampuan anda untuk membeli, atau menyewa rumah. Bahkan ada kemungkinan menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi pada pinjaman di masa depan.
(Martin Bagya Kertiyasa)