JAKARTA - PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana memperluas lahan pada 2014. Saat ini MITI memiliki 65 hektare (ha) lahan, dan berencana memperluasnya setelah lima tahun berdasarkan Izin Usaha Perkebunan (IUB).
"MITI konsesi 65 ha, untuk tempatnya masih confidential karena sumbernya sangat terbatas. Kalaupun ada di sekitar sana saja, karena granit hanya ada di Bintan dan Karimun," ungkap Direktur MITI Diah Pertiwi Gandhi, di Jakarta, Rabu (29/8/2012).
Diah menjelaskan, saat ini MITI memiliki 65 ha untuk daerah Bintan. Sedangkan di Karimun, perseroan memiliki tujuh kompetitor dan menjadi leader.
Saat ditanyakan apakah perseroan mempunyai rencana akuisisi terhadap kompetitor yang lemah, Diah enggan menjawab. "Doakan saja," tuturnya.
Di sisi lain, perseroan mengaku bila perdagangan granit pada tahun ini dalam kondisi yang baik. Menurutnya, pasar granit tahun ini bagus untuk daerah Bintan, Tanjung Pinang, serta Batam dan sekitarnya yang sedang berkembang.
"Market-nya besar, harga so-so lah, belum kelihatan naik tapi cukup bagus, dengan average 15 dolar Singapura per ton itu nett, karena belum termasuk pajak dan lainnya," jelasnya.
Diah juga menambahkan, pasar penjualan masih tercapai yaitu 10 persen hingga 15 persen. Adapun untuk pasar 2011 sebesar Rp139 miliar. Saat ini permintaan granit untuk kebutuhan konsumsi domestik untuk lokal mencapai 80 persen dan 20 persen ekspor. Dibandingkan sebelumnya, hanya 30 persen untuk domestik dan 70 persen ekspor.
"Terbalik dari sebelum 2008 pascakrisis Singapura tidak lebih lagi meminta ekspor. Sementara, untuk lokal didorong oleh peningkatan properti dan infrastruktur," pungkasnya.