JAKARTA - Pemerintah yang akan memperbesar porsi pasar daging sapi lokal ketimbang daging impor, membuat para pengusaha hotel menyusun strategi. Ini dilakukan agar para pengunjung hotel tidak berkurang akibat dari pelayanan makanan yang disajikan.
Jakarta Internasional Hotel Association mengklaim kebutuhan daging sapi impor untuk disajikan menjadi olahan daging di seluruh hotel bintang empat dan bintang lima di Jakarta mencapai 1.600 ton.
"Kebutuhan 1.600 ton beef impor untuk hotel," ujar Ketua Jakarta Internasional Hotel Association Indah Ariani, saat Sarasehan Komite Daging Sapi Jakarta Raya bertema "Kebutuhan Daging Sapi 2013", di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (23/11/2012).
Indah menuturkan, jika swasembada daging lokal mendominasi, dirinya mengaku tidak berkeberatan asalkan kualitas dari daging lokal sama dengan daging impor.
"Standar daging seperti apa yang disajikan. Kalau lokal ingin dipakai ya enggak apa-apa, tetapi harus memenuhi standar internasional steak house agar tidak mematikan usaha," bebernya.
Indah mengaku, para pengunjung hotel selain mencari kenyamanan pelayanan hotel, juga mempertanyakan kualitas masakan olahan hotel berupa daging. "Kalau beef pakai daging lokal dan tidak bisa dinikmati, pengunjung akan kabur, itu bisa mematikan usaha kami juga," pungkas Indah.