JAKARTA - Satuan Kerja Sementara Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas) menyatakan pencopotan Presiden Direktur Exxon Mobil Richard Owen tidak akan mengganggu hasil produksi migas yang dikelolanya.
"Saya kira enggak lah, kalau ada (hambatan produksi) terlalu mengada-ada. Harus jalan seperti biasa proyeknya," kata Kepala Divisi Humas Formalitas dan Sekuritas SK Migas Hadi Prasetyo, di Jakarta, Rabu (2/1/2013).
Menurut Hadi, tindakan pencopotan Presiden Direktur sangatlah penting. Pasalnya, tidakan tersebut akan dijadikan peringatan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menjaga komitmennya dengan Indonesia.
"Supaya mereka (KKKS) jalankan komitmen. Jangan tiba– tiba tidak jadi soalnya nanti ESDM yang kena image negatif," ungkap Hadi.
Sebelumnya, Hadi menyatakan digantinya Presiden Direktur Exxon Mobil disebabkan karena Blok Arun yang tidak jadi di jual. Pada awalnya, Exxon ingin menjual aset arun blok B tetapi setelah banyak perusahaan domestik nasional yang berminat, keinginan tersebut dibatalkan.
"Iya itu diganti, ada kaitannya dengan rilisnya Arun enggak jadi. Exxon pengen operasikan sendiri. Jadinya pemerintah mempertanyakan gimana ini komitmen Exxon kok kayak begini," tutup Hadi.