Pasokan Belum Stabil, Harga Cabai di Bogor Makin Pedas

Endang Gunawan, Jurnalis
Selasa 22 Januari 2013 20:38 WIB
Ilustrasi. (Foto: Bramantyo/Okezone)
Share :

BOGOR - Pasca banjir yang merendam ibu kota, pasokan kebutuhan pokok dan syaur mayur ke Kota Bogor belum stabil. Akibatnya, hampir seluruh harga kebutuhan pokok dan sayur mayur di pasar tadisonal kota hujan itu mengalami kenaikan yang signifikan.

Demi menekan kenaikan harga, PD Pasar Pakuan Jaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di Kota Bogor. Diketahui, sejumlah harga kebutuhan pokok dan sayur mayur di pasar tradisional Bogor mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi.

Kenaikan harga sayur mayur yang paling menonjol kenaikan pada harga cabai kriting dan cabai rawit. Sebelum banjir terjadi di Jakarta, harga cabai merah keriting hanya dijual Rp12 ribu per kilogram (kg). Namun kini melonjak menjadi Rp30 ribu per kg. Sementara untuk harga cabai rawit naik dari Rp10 ribu per kg menjadi Rp20 ribu per kg.

"Harga sayuran lagi tinggi, antara lain kangkung dan bayam. Selain harganya yang naik, kualitasnya juga menurun akibat hujan dan banjir yang terjadi secara merata," tutur salah satu pedagang sayur di Bogor, Ngatiyem, Selasa (22/1/2013).

Selain itu, beberapa ikan laut juga mengalami kenaikan harga sampai 10 persen. Hal itu dikarenakan tidak adanya pasokan ikan dari para nelayan. Kemudian untuk telur ayam negeri dan daging ayam bukan ras juga mengalami kenaikan sekira 20-30 persen.

"Kenaikan ini ada keterlambatan pasokan yang masuk ke Kota Bogor, terutama ke pasar tradisional. Pembeli juga ngeluh, kita minta pemerintah segera mengatasinya," ujar salah satu pembeli, Tawis.

Oleh karena itu, untuk menekan kenaikan harga, pihak PD Pasar Pakuan Jaya sebagai pengelola otoritas pasar tradisional di Bogor terus mengadakan pemantauan harga kebutuhan pokok.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya