Ini Faktor Pendorong Perbaikan Harga CPO di 2013

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Kamis 24 Januari 2013 10:51 WIB
Ilustrasi
Share :

MEDAN - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengaku optimistis harga minyak sawit mentah (CPO) yang anjlok hingga USD759 metrik ton pada 2012 lalu, akan terkoreksi secara positif di 2013 ini. Optimisme itu didorong oleh sejumlah faktor internal dalam negeri, maupun fundamental perekonomian dunia.

Sekretaris Gapki Sumut Timbas Prasad Ginting mengatakan, harga CPO di 2013 ini diprediksi akan kembali naik hingga USD999 per metrik ton. Kenaikan tersebut di dorong faktor internal berupa adanya upaya pengusaha untuk mengintensifikasi hasil kebun dengan melakukan replanting. Kondisi itu diakui akan membangun optimisme di kalangan importir, khususnya terkait ketersediaan pasokan CPO yang cukup seiring permintaan yang terus meningkat.

Di samping itu, program Revitalisasi Infrastruktur yang dijanjikan pemerintah pusat hingga ke daerah juga akan membuat daya saing produk CPO sumut meningkat, dan penjualan dapat digenjot.

Sementara dari eksternal, upaya pemerintah Amerika dan Eropa untuk menstimulasi perbaikan ekonomi kawasan. Sehingga motor-motor produksi di negara industri pengolah CPO akan kembali beroperasi, dan membutuhkan bahan baku.

"Saya optimistis, karena memang pasar juga optimistis. Optimisme itu juga yang membuat kita mereplanting kebun. Jujur karena ada batasan dari pemerintah terkait areal. Tapi memang replanting itu cepat atau lambat harus dilakukan. Dari luar sejak triwulan III-2012 lalu, ada fundamental perbaikan ekonomi yang cukup berpengaruh, khususnya oleh Amerika. Jadi saya pikir pasca musim dingin disana, perbaikan ekonomi akan semakin baik. Ini juga akan berdampak pada penambahan permintaan, karena industri mulai kembali berjalan maksimal," jelasnya, di Medan.

Replanting yang dilakukan pengusaha sawit sendiri di Sumut mencapai 25 ribu hektare (ha). Dengan replanting ini, pengusaha berharap produksi dapat ditingkatkan hingga 30 persen.

"Sekarang usianya banyak yang sudah 30 tahun. Hasilnya per ha sekira 24 ton per tahun. Kalau sudah di replanting nanti, produksinya bisa mencapai 35 ton per tahun. Jadi meski akan sedikit menurun dalam beberapa periode, tapi akan naik untuk selanjutnya," pungkasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya