Soal Kelas Menengah, Indonesia Harus Tiru Korsel

Fakhri Rezy, Jurnalis
Rabu 30 Januari 2013 15:15 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini didukung oleh tingginya kelas menengah. Namun, berdasarkan pengalaman negara lain, pertumbuhan kelas menengah juga bisa menjadi jebakan.

Seperti Filipina, yang telah berstatus negara kelas menengah sejak era 1980-an. Perkembangan tingkat masyarakat yang cukup signifikan inilah yang membuat Asian Development Bank (ADB) menempatkan kantor pusatnya di sana. Tetapi, jika dilihat keadaannya saat ini, kondisi Indonesia malah lebih baik ketimbang Filipina.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan, ada negara yang berhasil lolos dari jebakan ini, yakni Korea Selatan. Oleh karena itu, Indonesia perlu mencontoh Korea Selatan bila ingin menjadi middle income trap.

"Korea selatan itu naik kelasnya mulus dan enggak pernah enggak naik kelas. Korea itu karakteristiknya jelas investasinya kuat. Konsumsi dia pertahankan stabil," ujar di Four Season, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Bambang mengatakan, Korea Selatan bisa membuat investasi guna percepat pertumbuhannya, dan kemudian investasi itu masuk ke infrastruktur sehingga makin kuat infrastrukturnya. "Banyak contoh, tapi Korea Selatan lebih cocok dengan kita," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, kalau Korea Selatan kelebihannya selain menggerakkan investasi, sektor manufaktur juga diperkuat. Jadi impornya bisa dikurangi. "Jadi kuncinya kalau mau jadi middle income trap, manufaktur kita harus kuat dan manufaktur yang kuat adalah manufaktur yang basisnya sumber daya alam," kata dia.

"Jadi menurut saya masih tetap kuat, apalagi kalau kita dorong hilirisasi, pokoknya kalau bisa sebanyak mungkin manufaktur harus ada di Indonesia," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya