JAKARTA - PT Mega Capital Indonesia mengungkapkan Surat Berharaga Syariah Negara (SBSN) alias Sukuk Negara jenis ritel selalu memiliki banyak peminat. Peminatnya, sebagian besar berasal dari kalangan pekerja.
"Macam-macamlah, wiraswasta, Ibu rumah tangga, karyawan. Nah, kalau dari saya (Mega Capital) kebanyakan karyawan," kata Direktur Mega Capital Nany Susilawati, saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (9/2/2013).
Nany menjelaskan, Sukuk Negara Ritel selalu mendapatkan respons bagus karena selalu menguntungkan. Akan tetapi, karena menggunakan sistem syariah perlu penjelasan mengenai underlying project-nya.
"Ini kan proyek APBN juga sih, jadi enggak masalah, siapa saja boleh, non-muslim juga boleh. Saya kan juga sudah menjual SR-002,SR-003 dan SR-004 totalnya Rp500 miliar," kata dia.
Menurutnya, banyak yang tertarik membeli sukuk lantaran pajak yang dikenakan jauh lebih sedikit. Dia menjelaskan, bila di deposito pajaknya 25 persen, di sukuk hanya 15 persen.
"Dijamin lagi sama pemerintah Sukuk juga lebih likuid. Tenornya tiga tahun, kalau tiga tahun dijual pun ada potensi capital gain, ini kan demand dan supply-nya tinggi demand-nya," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)