Pergerakan Tertahan, IHSG Diproyeksi Jauhi Level 4.700

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Rabu 27 Februari 2013 07:10 WIB
Ilustrasi. (Foto: Tangguh Putra/okezone)
Share :

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai tertahan di atas area overbought. Penurunan hingga di bawah target support 1 yaitu di 4.668 membuat khawatir IHSG akan semakin menjauhi target level psikologis di 4.700.

"Potensi pelemahan lanjutan pun akan terbuka jika tidak ada sentimen positif yang mampu menahan penurunan tersebut," ujar Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Reza menjelaskan, bursa saham Asia yang negatif terimbas pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) yang merespons hasil pemilu Italia, sehingga dikhawatirkan akan menganggu jalannya reformasi ekonomi negara tersebut ke depannya. Kemudian adanya spekulasi bila pemerintah China akan mempercepat pembatasan industri properti pada pertemuan legislatif pekan depan.

Sementara bursa saham Eropa berbalik arah negatif terhadap respons hasil pemilu Italia, di mana Koalisi Pier Luigi Bersani (pro-austerity) memenangkan suara di majelis rendah, namun tidak ada partai yang mendominasi kursi di majelis tinggi Senat di negara tersebut. Sedangkan yield obligasi Italia bertenor 10 tahun naik 47 bps menjadi 4,83 persen, sehingga menggerus saham perbankan.

"Melihat dari sentimen yang ada, maka IHSG berpotensi melemah, bila sentimen yang ada kurang dapat menahan laju indeks. Adapun IHSG berada pada support 4.646-4.668 dan resistance 4.708-4.715," jelasnya.

Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.685 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.646,59 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.663,03.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi menurun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual, sementara investor domestik mencatatkan nett sell.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya