Cetak Sawah Butuh Rp500 Miliar/Tahun

Bramantyo, Jurnalis
Sabtu 20 April 2013 15:00 WIB
Share :

SOLO – Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr. Ir. Darsono, M.Si mengungkapkan bahwa Indonesia sampai periode 2000-an diperkirakan kehilangan tanah sawah beririgasi teknis mencapai rata-rata luas sebesar 50 ribu hektare per tahun.

"Jika biaya untuk membuat sawah irigasi teknis dengan produktivitas tinggi itu mencapai Rp10 juta per ha. Artinya diperlukan dana sebesar Rp500 miliar per tahun untuk mencetak sawah," jelas Darsono, di Rektorat UNS, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/4/2013).

Dia mengatakan, selain itu memang terdapat biaya ekonomi lainnya yang sangat besar, mengingat diperlukan waktu yang cukup lama, minimal lima tahun untuk membentuk ekosistem sawah itu sendiri.

Berdasarkan fakta dukungan pertanian di Indonesia, Kepala LPPM UNS mengatakan bahwa fiskal untuk pertanian selama masa pembangunan dan setelah memasuki periode otonomi cenderung terus menurun dalam kondisi pertanian tidak semakin mandiri.

Menurut Darsono sejak pertengahan periode 1990-an sector pertanian tidak mampu lagi menjadi pendukung tumbuh kembangnya perekonomian Indonesia. Revitalisasi pertanian belum nampak program yang menyentuh langsung hajat hidup pertanian.

Darsono mengemukakan bahwa persoalan pertanian di Indonesia tidak lepas dari kebijakan ekonomi dan politik tidak kondusif terhadap terminology mayoritas sector pertanian. Selain itu, investasi pertanian tidak progresif dan tidak mendorong berkembangnya agroindustri.

"Pasar pertanian juga tidak simetris, rantai agroindustri tidak berkembang," pungkasnya. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya