JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan kenaikan pada penawaran umum sepanjang kuartal pertama 2013 sebesar 76 persen. Nilai penawaran perdana tersebut senilai Rp21,84 triliun.
Menurut Anggota DK OJK Nurhaida, angka tersebut terdiri dari Rp1,395 triliun untuk penawaran umum saham perdana, penawaran umum terbatas senilai Rp1,441 triliun dan efek bersifat utang sebesar Rp19,004 triliun.
"Hingga Mei 2013 sudah ada tujuh emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan ada 18 calon emiten lagi yang sedang diproses di OJK," jelasnya, di Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Sementara terkait regulasi, saat ini OJK berencana mengkaji rencana penurunan dari 500 lot menjadi 100 lot per lembar saham. Penurunan lot sendiri bertujuan untuk jumlah saham per lot tidak setinggi saat ini agar transaksi di bursa bisa berjalan dengan likuid.
"Kalau harga saham satu emiten cukup tinggi sedangkan pembelian saham minimal satu lot, maka investor harus menyediakan dana yang cukup besar," jelas dia.
(Widi Agustian)