Renegoisasi Harga Gas Fujian Libatkan Presiden

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2013 19:29 WIB
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini
Share :

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, proses pembahasan renegosiasi harga gas alam cair (LNG) Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat ke Fujian, China terus dilakukan sampai ke level Presiden.

"Baru pada juli pada level kita jalan ke fujian baru setelah itu setelah juli level yang lebih tinggi lagi level presiden. Karena ini Government to Government," ungkap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di DPR RI, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Rudi menambahkan, sampai detik ini China belum memastikan ketetapan harga yang ingin dipakai dalam melakukan renegosiasi. Yang jelas, secara umum China mau melakukan renegosiasi harga gas yang kini hanya USD3,5 per mmbtu.

"Yang penting mereka mau dulu melakukan renegosiasi. Makanya kami kirim tim agar gerilya melakukan renegosiasi di China," jelas Rudi.

Lanjut Rudi mengungkapkan, kini tim yang beranggotakan satuannya dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan kunjungan ke negara China untuk melakukan renegosiasi

"Saya sudah kirim seseorang bentuk tim dengan Kementerian ESDM untuk melakukan renegosiasi tahap awal atas harga gas Tangguh," tandasnya.

Sebelumnya Menteri ESDM Jero Wacik menjelaskan, ekspor produksi gas Tangguh ke luar negeri kini berkisar USD 16 per mmbtu, sementara domestik USD10 per mmbtu. Murahnya harga gas Tangguh ke Fujian lantaran ada mekanisme kontrak jangka panjang beberapa puluh tahun yang lalu.

"Kami pikir harga gar USD3,5 per mmbtu tidak masuk akal untuk saat ini. Karena itu renegosiasi memang harus dijalankan dengan melihat fluktuasi harga gas di pasar global," ungkapnya. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya