NEW YORK - Saham-saham di Amerika Serikat (AS) terjual dengan imbal hasil obligasi pemerintah naik pada Jumat waktu setempat. Hal ini terjadi setelah aktivitas di pabrik di Midwest, AS, meningkat. Sehingga meningkatkan kecemasan konsumen tentang langkah Federal Reserve berikutnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 208,96 poin atau 1,36 persen menjadi 15.115,57. The Standard & Poor 500 jatuh 23,67 poin atau 1,43 persen menjadi 1.630,74. Sementara Nasdaq Composite Index turun 35,38 poin atau 1,01 persen menjadi 3.455,91.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (1/6/2013), harga obligasi AS akhir bulan ini merupakan yang terburuk dalam hampir 2,5 tahun. Imbal hasil obligasi diuji ulang di tingkat tertingginya dalam lebih dari 13 bulan, meskipun data mengisyaratkan inflasi tetap rendah karena pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Pasar ekuitas global jatuh di tengah perdagangan yang volatile karena adanya kekhawatiran bahwa Fed dapat meringankan program stimulus tersebut.
"Ketika Anda merasakan pasar melemah dengan tawaran yang melayang sehingga lebih rendah, saya pikir penjual mulai sedikit gugup," kata Michael James, direktur perdagangan ekuitas Wedbush Securities, di Los Angeles.
The S & P 500 membukukan kerugian mingguan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak November karena investor menarik uang mereka setelah rally yang telah mendorong indeks acuan naik 14,3 persen.