Firmanzah Bantah Pidato SBY Penyebab Rupiah Tertekan

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Rabu 21 Agustus 2013 10:36 WIB
Presiden SBY. (Foto: Koran SI)
Share :

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu sebabnya, diperkirakan karena pasar merespons negatif asumsi makro ekonomi pada Rancangan ABNP 2014 yang dibacakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Firmanzah, membantah pidato Presiden SBY telah menggiring rupiah ke jalur merah. Menurutnya, usai pidato tersebut berlangsung, Rupiah sempat menguat.

"Pada saat pidato kan kita mengetahui Rupiahnya pada sore menguat 50 basis poin. Memang, tekanan pada Rupiah dan mata uang regional masih tinggi, sehingga Senin kembali mengalami tekanan," katanya di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

"Jadi, kalau dikaitkan dengan pidato Presiden SBY, saya rasa tidak ya," tambah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu. 

Sekadar informasi, nilai tukar Rupiah terus mengalami pelemahan. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) telah menembus level Rp11.000 per USD.

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.30 WIB Rupiah telah mencapai level terendahnya di Rp11.001 per USD. Adapun kurs tengah Rupiah pagi ini di Rp10.986 per USD, dengan pergerakan harian di Rp10.706-Rp10.015 per USD.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya