Ini Alasan Rupiah Masih Terpuruk

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Minggu 29 September 2013 12:37 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Laju nilai tukar Rupiah berbalik negatif sepanjang pekan kemarin. Di awal pekan, Rupiah melaju seiring dengan pergerakan IHSG yang memperpanjang pelemahannya. Beredarnya spekulasi akan banyaknya perusahaan yang membeli dolar untuk kebutuhan pembayaran utang yang akan jatuh tempo di akhir bulan turut mempengaruhi pergerakan Rupiah.

Menurut Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, adanya pembayaran barang-barang impor dan nilai non-deliverable forwards (NDF) yang menurun turut mempengaruhi pelemahan Rupiah. Sentimen negatif lainnya berupa imbas pernyataan beberapa petinggi The Fed bahwa pemberlakukan pengurangan stimulus dipastikan pada Oktober.

"Adanya sikap kontra dari beberapa petinggi The Fed atas keputusan perpanjangan stimulus dari Bernanke, imbas pelemahan Euro terhadap USD seiring sikap wait & see pelaku pasar mengantisipasi pembahasan fiskal APBN AS dan perkiraan masih akan defisitnya current account Indonesia menjadi sentimen negatif laju Rupiah," jelas Reza, Minggu dalam risetnya (29/9/2013).

Menurutnya, pelaku pasar khawatir potensi terjadinya deadlock pembahasan akan debt ceiling AS di Oktober dimana Partai Republik ingin pemerintah memangkas anggaran lebih lanjut dan kemungkinan mengurangi anggaran health care yang diprogramkan Obama.

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat, 27 September 2013, nilai tukar Rupiah ditutup melemah meski sempat menguat ke level Rp11.200, tampaknya Rupiah belum mampu kembali menguat.

Melansir Bloomberg, Jumat (27/9/2013), pada penutupan perdagangan non-delivery forward (NDF) sore ini, Rupiah naik 216 poin atau 1,93 persen menjadi Rp11.419 per USD dengan pergerakan harian Rupiah Rp11.221-Rp11.557 per USD. (kie)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya