JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, hari ini menilik proses pembuatan kapal Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Dok Koja Bahari (DKB) di Galangan II DKB.
"Ini kapal AL yang bikin ini baru sama sekali dari desain dari nol bikinnya. Ini baru pertama kalinya, saya jadi ingat saat awal saya menjadi menteri BUMN pertama kali waktu upacara di sini dan saya melakukan pemotongan baja," kata dia usai menilik keadaan kapal di DKB, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Dahlan menuturkan, DKB merupakan salah satu perusahaan yang berada dalam masa krisis tiga tahun yang lalu. Namun saat ini menurutnya, DKB sudah mengalami banyak perubahan. Selain kapal TNI seharga ratusan miliar tersebut, DKB juga banyak kebanjiran job lainnya.
"Tiga tahun yang lalu DKB termasuk yang sekarat, sekarang ramainya kayak gitu. Ya sudah keluar dari ICU. Dulu saya bilang, tahun pertama jangan bikin dulu, reparasi-reparasi saja kan biayanya lebih ringan," kata dia.
"Untuk kapal bantu cair minyak (BCM) nilainya Rp225 miliar, kontrak awal untuk bantu cair minyak. Jadi kapal ini nanti yang akan menyuplai minyak dan makanan misalnya kepada kapal-kapal lain. Ada landasan helinya juga," tambahnya.
Selain DKB, Indonesia juga memiliki industri pembuatan kapal lain, yakni PT PAL dan Industri Kapal Indonesia (IKI). Menurutnya, konsentrasi dari IKI adalah perbaikan kapal, karena doknya sudah rusak. "Sekarang juga sudah bangkit kembali. Sekarang juga sudah ada DKB bangun dok baru di Batam," katanya.
Dahlan menyampaikan, pembuatan Kapal TNI ini menggunakan bahan baku yang merupakan produksi dalam negeri. "Ini bajanya dari Krakatau Steel," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)