JAKARTA - Seiring dengan peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari yang sebelumnya 2x7 megawatt (mw) menjadi 2x65 mw di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, membuat PT Eksploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) bakal memperoleh tambahan pendapatan.
Presiden Komisaris CNKO Adri Cahyadi mengatakan, saat ini perseroan tengah mendatangkan mesin tambahan yang nantinya bakal digunakan untuk menambah kapasitas listrik di PLTU tersebut.
"Nilai investasi dari kegiatan ini diperkirakan menelan biaya sekitar USD2 juta per 1 mw dan PLTU tersebut di tahun 2015 akan mulai beroperasi," ungkap Presiden Komisaris CNKO, Adri Cahyadi seperti dikutip Selasa, Jakarta (26/11/2013).
Kendati mendapatkan pendapatan bagi perusahaan, namun Adri tak menampik di tengah kondisi harga batu bara yang sedang kurang kondusif seperti ini harus mencari jalan keluar antara lain adalah dengan melakukan diversifikasi usaha melalui PLTU
"Produksi batu bara kami juga memiliki kalori rendah, sekitar 4.200 kcal, yang cocok digunakan untuk PLTU dengan sumber pembakaran batu bara," paparnya.
Ditambah, belum ada pasar baru yang potensial selain China dan India yang bisa dijadikan sasaran baru industri batu bara sehingga pilihan terbaik berikutnya adalah dengan memenuhi kebutuhan energi listrik di dalam negeri. "Jadi, potensi di pasar batu bara memang masih terbuka lebar," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)