Megaproyek Signature Tower Sudah Ada Sejak 1992

Widi Agustian, Jurnalis
Minggu 27 Juli 2014 06:20 WIB
Megaproyek Signature Tower Sudah Ada Sejak 1992 (Foto : Ilustrasi/Okezone)
Share :

JAKARTA - Megaproyek gedung tertinggi di Indonesia, Signature Tower, ternyata bukanlah barang baru. Proyek ini sudah digagas sejak puluhan tahun lalu.

Direktur & Corporate Secretary PT Danayasa Arthatama Tbk Tony Soesanto mengatakan, perusahaannya didirikan pada 1 April 1987. Selanjutnya, pada tahun 1992, perseroan berencana membangun superblok.

Nah, superblok ini yang sekarang dikenal sebagai Sudirman Central Business District (SCBD), yang merupakan kawasan bisnis terpadu yang berada di Jalan Sudirman, Jakarta.

"Pada tahun 1992, kita berencana membuat superblok (SCBD). Kita ini pencetus superblok pertama di Indonesia. Saat itu, (dalam konsep superblok itu) sudah ada Signature Tower," beber dia kepada Okezone di Jakarta.

Dia melanjutkan, memang pada saat itu Signature Tower yang digagas baru tingginya sekira 70-an lantai. Tapi dalam rencana saat ini, tinggi Signature Tower direncanakan 111 lantai, atau 638 meter.

Tapi, proyek pengembangan kawasan prestisius ini terganjal krisis moneter 1998. Alhasil, megaproyek ini pun terhambat.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya