JAKARTA - Sepanjang pekan lalu, saham berbasis batu bara naik 3,1 persen, di tengah harga rata-rata batu bara yang cenderung belum mengalami perbaikan, yakni USD62,1 per metrik ton (mt)
Hal tersebut juga berujung pada pertanyaan haruskan investor memasukan saham tersebut pada portfolionya. Dalam risetnya, Senin (24/11/2014), Research Team Daewoo Securities Indonesia mengungkapkan, belum melihat adanya sebuah hal material dari sisi suplai dan permintaan.
Di sisi lain, India, melalui perdana menterinya memulai kampanye untuk membuat India sebagai salah satu tujuan negara investasi dunia, utamanya untuk membangun pabrik offshore.