Kebijakan Jaman Gita Untungkan Kartel Gula

, Jurnalis
Selasa 20 Januari 2015 19:56 WIB
Gita Wirjawan. (Foto: Okezone)
Share :

“Karena itu pemerintah tidak mengendalikan harga pada tingkat konsumen, maka tata niaga Gula Kristal Putih (GKP) yg berbahan baku tebu rakyat dikuasai oleh beberapa pedagang gula. Ini mengakibatkan kadang-kadang harga eceran GKP jatuh, dan kadang-kadang jauh di atas harga GKP impor,” kata Uchok.

Uchok memberi gambaran, target produksi untuk program swasembada gula nasional tahun 2013 adalah 5.70 juta ton, yaitu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi berupa Gula Kristal Putih (GKP) sebanyak 2.96 juta ton, dan kebutuhan industri makanan minuman (Gula rafinasi) sebanyak 2.74 juta ton.

Menurut Uchok, saat itu kenaikan target per tahun sebesar 12.55 persen. Tapi di lapangan, pada tahun 2010 - 2012 kenaikan realisasi produksi rata-rata hanya 3.26 persen. Karena tidak mencapai, dibuka kran impor.” Ini merugikan petani, tapi menguntungkan pejabat negara, pedagang gula atau kartel gula,” kata Uchok.

“Kesimpulannya, pemerintah tak mau cape meningkatkan produksi tebu, sehingga Gita memanfaatkannya dengan mengambil jalan pintas yaitu memberi izin impor gula. Yang senang ya kartel gula,” kata Uchok.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya